Hallo Sobat Dahzyat
Anda sebagai pemilik perusahaan, membutuhkan dana dengan cepat dalam jumlah yang besar? Melakukan pinjaman ke bank bukan solusi jitu mendapatkan tambahan dana. Obligasi sering disebut sebagai surat berharga berisikan perjanjian antara perusahaan emiten sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi dana. Dengan menerbitkan obligasi, perusahaan akan mendapatkan tambahan dana dalam jumlah besar. Disamping itu obligasi memiliki kekurangan yang cukup memberikan dampak buruk bagi perusahaan, seperti ; jika tidak melakukan pembayaran bunga tepat waktu, perusahaan bisa pailit.
Pengertian obligasi menurut para ahli :
- Menurut Eduardus Tandelilin (2010 : 40)
Obligasi adalah suatu sekuritas yang berisi janji untuk dapat memberikan pembayaran tetap sesuai dengan jadwal yang ditetapkan saat perjanjian
2. Menurut Gitman
Obligasi adalah instrument hutang jangka panjang mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan telah melakukan peminjaman sejumlah uang tertentu dan berjanju akan membayarnya di masa yang akan datang dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan
3. Menurut Keppres RI No. 775/KMK/001/1982
Obligasi adalah jenis efek berupa surat pengakuan hutang atas pinjaman uang dari masyarakat didalam bentuk tertentu dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tahun dengan menjanjikan imbalan bunga yang jumlah dan juga saat pembayarannya sudah ditentukan terlebih dahulu oleh emiten.
Jenis-jenis Obligasi
Secara umum, obligasi terdiri sebagai berikut :
- Obligasi Pemerintahan
Obligasi pemerintahan adalah surat hutang negara yang diterbitkan oleh pemerintahan RI. Obligasi diterbitkan dengan kupn tetap, obligasi dengan kupon variable dan juga obligasi dengan prinsip syariah.
2. Obligasi Korporasi
Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh korporasi Indonesia baik itu BUMN maupun korporasi lainnya, obligasi korporasi ini sama dengan obligasi pemeritah terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, kupon variable dan obligasi dengan prinsip syariah.
3. Obligasi Ritel
Obligasi ritel adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Biasanya obligasi ritel ini ada beberapa jenis yaitu ORI atau sukuk ritel.
Di Indonesia ada beberapa jenis obligasi yang beredar, sebagai berikut:
- Obligasi Rekapitalisasi
Obligasi rekapitalisasi ini diterbitkan dengan alasan tertentu dan pada rangka rekapitalisasi perbankan persero maupun swasta.
- Surat utang negara
Obligasi surat utang negara diterbitkan dengan tujuan dapat membiayai defisit APBN
- Obligasi ritel Indonesia
Di Indonesia obligasi ini hampir sama dengan obligasi surat utang negara, perbedaannya hanya saja pada obligasi ini berupa APBN dengan nominal yang kecil dibanding dengan obligasi surat utang negara sehingga bisa dibeli secara ritel.
- Surat berharga syariah negara
Obligasi ini memiliki tujuan yang sama dengan obligasi ritel dan surat utang negara, yaitu dengan membiayai defisit APBN, hanya saja perbedaanya yaitu obligasi dilakukan dengan ketentuan syariah.
Keuntungan obligasi
Berinvestasi dalam bentuk obligasi, memiliki beberapa keuntungan yang akan diperoleh oleh investor. Keuntungan obligasi sebagai berikut :
- Mendapatkan kupon atau nisbah secara periodik dari surat utang yanh dibeli. Tingkat kupon ini lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia. Keuntungan surat utang lebih besar dibandingkan deposito.
- Memperoleh capital again
- Tingkat hasil yang akan diperoleh sudah diperhitungankan saat awal investasi
- Surat utang bisa kamu jadikan agunan dan jaminan
- Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang bisa dipilih oleh investor dipasar sekunder (efek yang dijual lagi oleh investor di BEI
- Jika kamu memiliki srat utang negara, sudah pasti terjamin sehingga kamu tidak perlu khawatir lagi.
Kekurangan obligasi
Setelah berbicara keutungan, tentunya juga memiliki kekurangan atau kelemahan saat berinvestasi dalam bentuk obligasi ini. Saat kita akan melakukan investasi, ada baiknya mempertimbangkan kekurangan obligasi. Kekurangan obligasi sebagai berikut :
- Risiko likuiditas terhadap obligasi pemerintah maupun swasta, meski surat utang pemerintah lebih aman, masih ada kemungkinan untuk obligasi ini kurang likuid atau susah untuk dijual kembali di pasar sekunder.
- Risiko maturitas, risiko ini sering terjadi pada obligasi korporasi terkait masa jatuh tempo obligasi. Karena semaikn lama jatuh tempo obligasi, maka semakin tinggi risiko obligasi tersebut. Langkah yang bisa diambil yaitu meminta maturitas premium atau surat utang jatuh temponya lebih pendek misalnya tiga tahun lagi.
- Risiko default, risiko ini juga terjadi pada obligasi korporasi, berbeda dengan surat utang negara. Obligasi korporasi ga dijamin oleh pemerintah. Investor pada obligasi korporasi harus menyadari risiko default atau gagal bayar jika seandainya perusahaan mengalami kebangkrutan.
Berdasarkan informasi diatas yang berkaitan dengan obligasi, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi investor maupun calon investor dengan mempertimbangkan keuntungan serta kekurangan dari obligasi ini sehingga tidak salah dalam melakukan investasi. Di zahir Accounting saat ini sudah dapat melakukan konsultasi, dan zahir akan membantu dalam berbagai hal.
Hubungi Direct Marketing Kami di +62811 6692 888 atau Chat WA untuk Konsultasi